Jakarta - Komisi VIII DPR menggelar rapat kerja (raker) evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2024 dengan tiga menteri. Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, tak hadir sehingga membuat anggota Komisi VIII DPR ramai meminta rapat ditutup.
Pantauan detikcom di ruang rapat Komisi VIII, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2024), rapat dimulai pukul 10.33 WIB. Adapun rapat dipimpin oleh Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi.

Sebagaimana diagendakan, rapat hari ini merupakan evaluasi pelaksanaan haji tahun 2024. Terlihat hadir Wamenag, Saiful Rahmat Dasuki, Kepala BPKH, Fadlul Imansyah, hingga Dirjen Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief. Satu per satu fraksi di DPR memprotes ketidakhadiran Menag Yaqut.

Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi, bahkan menyebut rapat ini merupakan kesempatan terakhir bagi pihaknya untuk mengevalusi kinerja mitra kementerian. Terlihat Menhub, Budi Karya, hingga Menkes, Budi Sadikin, juga tak menghadiri rapat.

"Untuk menghargai, walaupun bahan laporan itu sudah disampaikan ke kami tapi saya ingin secara resmi melalui rapat hari ini," ujar Ashabul dalam rapat.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Abdul Wachid, mengatakan mestinya Menag Yaqut hadir dalam rapat ini. Abdul Wachid menyinggung sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hati-hati dalam mengemban kebijakan.

"Harusnya beliau (menag) hadir mewakili pemerintah, mewakili Presiden membantu Pak Presiden, Pak Jokowi, di sini harusnya beliau hadir karena beliau harus berkaca pada Presiden yang telah sosialisasi ke mana saja," tutur Abdul.

"Pak Jokowi sudah kumpulkan semua kabinet menyampaikan permohonan maaf bila mana dalam tugasnya ada kesalahan kekhilafan," tambahnya.

Abdul Wachid menyebut seorang pimpinan harus bertanggung jawab. Abdul Wachid mendengar ketidakhadiran Menag Yaqut lantaran tidak mendapatkan tiket pesawat.

"Pak menteri harus seperti itu, seorang pimpinan tidak hanya menteri, pimpinan suatu lembaga yang gagah berani harusnya beliau ini hadir. Jadi harusnya beliau hadir. Tapi tadi karena beliau tidak mendapatkan pesawat kembali ke Tanah Air, ini sangat ironis sekali," ungkapnya.