INDOPOSCO.ID – Kejahatan genosida Israel di wilayah Gaza, Palestina yang telah berlangsung 15 bulan tidak menunjukkan tanda-tanda menurun. Bahkan Israel melakukan tindakan penangkapan dan pembunuhan terhadap ratusan petugas kemanusian.
Salah satu peristiwa terbaru adalah dugaan kuat penangkapan dr. Hussam Abu Safiya oleh tentara Israel. Dokter Hussam selama ini dikenal sebagai simbol kemanusiaan dan ketabahan di tengah derita rakyat Palestina dengan mengabdikan sepenuh hati di Rumah Sakit Kamal Adwan.
Menanggapi peristiwa ini, Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta menyatakan keprihatinan yang mendalam. Dirinya merasa kehabisan kata-kata untuk mengungkap kekejaman Israel saat ini.
Pasalnya, laporan PBB menyebutkan sudah lebih dari 230 petugas kemanusiaan terbunuh oleh Israel, juga ada ratusan lainnya yang alami penangkapan.
“Ini kekejian yang belum pernah terjadi dalam sejarah modern manusia. Dan yang menyedihkan dunia internasional tidak mampu berbuat apa-apa untuk menghentikan kekejian Israel. Penangkapan Dokter Hussam dan beberapa petugas kemanusiaan dan dugaan ditempatkannya mereka di penjara Sde Teiman yang terkenal kejam di Israel, menunjukkan rencana sistematis Israel membunuh seluruh warga Palestina dengan mematikan layanan kesehatan yang masih berjalan,” kata Sukamta dalam keterangannya kepada indoposco.id, Sabtu (4/1/2025).
Menurut Sukamta yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, tindakan Israel yang berulang kali melanggar hukum humaniter internasional harus dihentikan.
Adapun yang menjadi prioritas untuk dilakukan, lanjut Sukamta, dirinya berharap kepada Presiden Prabowo ataupun perwakilan Pemerintah RI untuk mendesak dunia internasional segera membebaskan dokter Hussam dan petugas kemanusiaan yang saat ini ada dalam penjara Israel.
“Saya mengimbau Pemerintah Indonesia segera melakukan upaya yang kuat untuk upaya pembebasan dokter Hussam dan seluruh petugas kemanusiaan yang ada dalam penjara Israel. Pemerintah Indonesia juga perlu menggalang dukungan komunitas Internasional supaya desakan pembebasan semakin kuat,” pungkasnya. (dil)