JAKARTA — Emiten energi PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) gen car membangun pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) di Tanah Air. Setelah empat proyek pembangkit di Sumatra Utara yang sedang da lam tahap pembangunan, TGRA menyasar Kalimantan. Total investasi yang dibutuhkan un tuk pembangunan PLTMH di kedua wilayah itu mencapai US$72 juta. Djani Sutedja, Direktur Utama Terregra Asia Energy, mengatakan ada empat proyek pembangkit yang tengah di bangun di Sumatra Utara, yaitu di Batang Toru dan Raisen dengan total kapasitas 34,9 megawatt (MW). “Saat ini, pembangkit listrik masih dalam tahap konstruksi dan diha rapkan rampung pada semester II/2019,” kata Djani kepada Bisnis, belum lama ini. Batang Toru, menurut Djani, meru pakan daerah yang potensial bagi pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Kecamatan di Ka bupaten Tapanuli Selatan tersebut memiliki sungai dengan aliran yang deras. Perusahaan tersebut, sambungnya, akan terus mengembangkan dan me nambah kapasitas PLTA Batang Toru, setelah PLTMH berhasil dikembangkan. Adapun, untuk rencana pembangunan pembangkit di Kalimantan, TRGA tengah melakukan survei di Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan guna me ngembangkan proyek PLTA. Namun, proyek ini masih dalam tahap studi kelayakan. Hingga saat ini, Terregra didukung 11 proyek PLTA dan mini hydro power plant dengan target kapasitas terpasang 492 MW. Kesemuanya semuanya berlokasi di Sumatra Utara. Terregra juga sedang mempersiapkan pengembangan energi baru terbarukan, khususnya dengan tenaga surya, di kawasan Indonesia Timur ka rena besarnya potensi pengembangan energi ramah lingkungan di kawasan itu. Menurut Djani, keseriusan perseroan masuk ke bisnis energi terbarukan karena besarnya potensi bisnis yang bisa dikembangkan, apalagi sesuai de ngan kebijakan energi nasional, bauran energi baru pada 2025 adalah sebesar 23% dari total kapasitas terpasang. Melihat peluang yang ada, sejak 2010 TGRA mulai melakukan tahap an untuk menjadi Independent Power Producer (IPP) yang fokus pada energi ramah lingkungan. (Gemal A.N. Panggabean)