Badan Pengawas Obat dan Makanan menarik dua macam produk kesehatan, yaitu Viostin DS dan Enzyplex, dari pasaran karena mengandung zat gen DNA spesifik babi. ”Masalahnya adalah pada kemasan tidak diberikan keterangan kandungan zat babi itu sehingga harus dikenai sanksi, yakni menghentikan produksinya dan juga peredaran ke masyarakat. Kalau Enzyplex sudah tidak beredar lagi, tinggal Viostin DS,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BPOM Kota Palangkaraya Gusti Tamjudilah Gusti, Rabu (31/1), di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Viostin DS merupakan obat pencegah nyeri sendi dan mengatasi gangguan osteoartritis, sedangkan Enzyplex merupakan obat untuk mengatasi mag. Di Palangkaraya, kedua obat itu masih dijual di sejumlah apotek dan swalayan hingga ritel. (ido)